Berita Terkini

MPR Ingin Jadikan Ny Siami 'Ibu Kejujuran'

Jika 70 persen lembar jawab SDN Gadel II sama, terbuka kemungkinan ujian ulang.
Kemungkinan diadakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional ulang di SDN Gadel II yang diduga melakukan contekan massal makin besar. Keputusan itu akan diumumkan akhir pekan ini.

Dinas Pendidikan Jatim masih memeriksa Lembar Jawaban Ujian Nasional dan akan selesai pada Jumat (17/6). Bila sedikitnya 70% jawaban sama--baik salah atau benar--maka ujian ulang tak bisa dihindari.

“Akan kita liat LJUN-nya, secara teori probabilitas akan kita lihat kemungkinan jawaban sama. Kalau sebagain besar atau semuanya sama benar-salahnya itu terindikasi ada contekan massal dan akan diulang,” kata Harun, Kepala Dispendik Jatim, Kamis (15/6).

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh saat menghadiri peresmian Rumah Sakit Unair kemarin meminta Dispendik Kota Surabaya melakukan ujian ulang bagi seluruh murid Sekolah Dasar Negeri Gadel 2 Surabaya.

Secara tegas, Dispendik Jatim mengaku siap melakukan ujian ulangan jika terbukti terjadi contekan massal di SDN Gadel II. Tapi, Dispendik tidak akan melakukan ujian ulangan jika jawaban para siswa SDN Gadel ternyata acak. “Bukti otentiknya apakah terjadi contekan massal atau tidak ya di LJUN itu. Kalau bukti yang ada sekarang-kan belum 100% benar,” katanya.

Ia meminta kepada seluruh pihak sabar menunggu hasil pengumuman dan pemeriksaan LJUN. Pihaknya telah menggelar agenda pertemuan dengan seluruh Kepala Dispendik daerah se-Jatim. Nantinya mereka diminta melaporkan LJUN yang ada di masing-masing wilayahnya. Terkumpulnya LJUN itu akan membuktikan apakah ada kecurangan dan contekan massal di SDN Gadel II Surabaya.

“Saya juga melakukan komunikasi dengan Bu Walikota (Tri Rismaharini) dan Pak Sahudi (Kadispendik Surabaya). Kepastian ujian ulangan secepatnya akan diumumkan setelah LJUN itu diteliti,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Sahudi mengaku siap jika keputusan yang diambil adalah melakukan ujian ulangan. “Kalaupun harus dilakukan ujian ulang, kami siap untuk melakukan ujian tersebut. Tetapi keputusan untuk itu masih kami koordinasikan,” ucap Sahudi.

Sahudi melanjutkan untuk melakukan ujian ulang pihaknya terlebih dahulu akan meneliti hasil LJUN. Jika hasil ujian tingkat jawaban yang sama mencapai 70%, maka indikasi terjadinya contekan massal kuat. Sehingga ujian ulangan harus dilakukan. Namun jika tidak, maka tidak perlu adanya ujian ulangan.

Jika terjadi ujian ulangan, pihak Dispendik Jatim maupun Surabaya akan melakukan secepatnya. Harun memperkirakan jika benar adanya contekan massal dan mengharuskan ujian ulangan, dalam waktu satu minggu ujian ulangan akan dilakukan.

Terpisah, Koordinator Tim Independen yang melakukan investigasi Prof Daniel M Rosyid menegaskan tidak perlu adanya ujian ulangan di SDN Gadel II. Daniel beralasan Al siswa yang memberi contekan, tidak memberikan jawaban secara keseluruhan benar alias diplesetkan. Sehingga dapat dipastikan jawaban dari pengecekan LJUN tidak akan seragam atau sama persis.

Dihubungi melalui ponselnya, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, mengatakan sistem pendidikan yang ada di Indonesia saat ini tidak mengedepankan kepentingan anak dan hanya memikirkan hasil. Apalagi dengan adanya sistem pendidikan lewat Ujian Nasional yang membuat siswa, sekolah dan orang tua tertekan karena ditarget lulus 100 persen.“Sekarang semuanya yang penting hasil bukan proses. Citra lulus 100 persen dengan cara apapun harus didapatkan meskipun menghalalkan segala,” kata Kak Seto sapaan akrabnya.

‘Ibu Kejujuran’

Ny Siami, si whistleblower kasus contekan massal di SDN Gadel II/577 Tandes, Surabaya menuai pujian. Ibunda Alif itu akan dinobatkan sebagai 'Ibu Kejujuran'. Salah satu perhatian diberikan oleh pimpinan MPR. Dalam waktu dekat ini Ny Siami dan keluarganya diundang ke Jakarta untuk bertemu pimpinan MPR.

"Saya belum kapan waktunya. Tadi memang ada orang dari MPR telepon saya," kata Ny Siami. Ia juga tak mengetahui agenda pimpinan MPR mengundangnya. "Saya tidak tahu di sana ada apa," jawab mantan buruh pabrik sepatu di kawasan Tanjungsari ini.

Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin mengaku prihatin sekali dengan kejadian di Surabaya."Itu mengusik kemanusiaan kita. Kita akan mengundang dia (Siami), kita akan mengundang anaknya, walikotanya," kata dia.

MPR ingin mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh orangtua Al. Menurut Lukman, tindakan Siami seharusnya diapresiasi, bukan malah dikucilkan."Kita ingin mengapresiasi dia sebagai 'Ibu Kejujuran'. Kalau orang jujur dikucilkan bangsa ini tidak berkarakter dan implikasinya nilai Pancasila semakin bangkrut," kata Lukman.

Mengenai rencana ujian ulangan, Siami mengaku pasrah. Bahkan apapun hasilnya nanti akan diterima lapang dada, meskipun Alif tidak lulus.

Namun bila lulus dan nilainya memuaskan, Alif yang dikenal pintar di sekolahnya itu berkeinginan menempuh pendidikan lanjutan di SMP favoritnya di Kota Surabaya.

"Kalau danemnya memenuhi syarat, saya ikuti kemauan anak di SMPN 3 Surabaya . Kalau danemnya nggak memenuhi syarat, saya nggak tahu harus kemana. Lulus nggaknya juga saya terima dengan lapang dada," ujarnya. (Yopi Widodo & Nirmala Ali)
(sumber: VIVAnews)

SHARE BERITA:


Alamat: Jl. Tiga Lingga No. 34 Km 6, Dairi, Sumatera Utara Kontak : 6285360048678, 6288261852757 Email : maha_lipan@yahoo.co.id, maha.lipan@gmail.com.

Hak cipta @ 2009-2014 MAHALIPAN Dilindungi Undang-undang | Designed by Mahalipan | Support by Templateism.com | Power by Blogger

Theme images by Gaussian_Blur. Powered by Blogger.