"Bukti itu saya tahu, itu ciptaan dia (Nazaruddin, red) sendiri," ujar Amir saat ditemui di area Rakornas PD di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor Jawa Barat, Sabtu (23/7/2011).
Menurutnya, jika memang Nazaruddin jantan, seharusnya bukti-bukti itu dia serahkan ke KPK. Biar proses hukum yang menindaklanjutinya. "Proses hukum itu segala-galanya. Bersembunyi maknanya apa?" katanya heran.
Lebih lanjut, Amir juga mengatakan bahwa bukti sebenarnya bisa dilihat dalam pengadilan Tipikor. Ada tiga orang yang tersangka berkaitan dengan kasus Nazaruddin. Seharusnya, lanjut dia, bukti-bukti dalam persidangan itulah yang perlu diperhatikan. "Yang patut diperhatikan itu pengadilan Tipikor. Fakta itu yang paling valid, bukan cuap-cuapan celotehan yang tidak di dukung fakta. Persidangan tolong dicermati," pintanya.
Apalagi, kini Nazaruddin mulai berani melawan Ketua Dewan Pembina. Menurut Amir, itu adalah bukti karakter Nazaruddin. "Yang jelas ia sudah dipecat dan bukan kader Partai Demokrat," tegasnya.
Sebelumnya, Nazaruddin tampil dalam sebuah wawancara melalui jaringan internet Skype dengan seorang yang mengaku independen reporter, Iwan Piliang. Wawancara itu kemudian ditampilkan Metro TV, Jumat (22/7/2011).
Nazaruddin tampil mengenakan baju putih dan topi anyaman. Ia duduk depan monitor komputer menghadap webcam. Di depan komputer itu ia menjawab pertanyaan Iwan dan menjelaskan aliran uang kepada Anas Urbaningrum. [inilah.com/tjs]
SHARE BERITA: