JULIUS GURNING, pelaksana harian (Plh) Bupati Dairi yang juga Sekda Dairi |
Sidikalang - Hingga Agustus 2013, sebesar Rp 7,64 Miliar kredit lunak tanpa agunan telah disalurkan ke 895 orang petani di Dairi dari lembaga bank swasta maupun pemerintah. Penyaluran kredit dilakukan salah satu upaya meningkatkan produksi di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi berupaya meningkatkan produksi sektor pertanian melalui menjalin kerjasama dengan lembaga perbankan dalam hal penguatan permodalan. Hal itu dikatakan pelaksana harian (Plh) Bupati Dairi yang juga Sekda Dairi, Julius Gurning SSos MSi, dalam sambutannya pada rapat paripurna istimewa DPRD dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Dairi ke 66, Selasa (1/10).
Sidang paripurna dipimpin Ketua DPRD, Delphi Ujung, serta dihadiri hanya 9 dari 30 orang anggota dewan, unsur Muspida, para pimpinan SKPD serta undangan lainnya. Julius Gurning mengatakan, peringatan hari jadi dengan rangkaian sidang paripurna istimewa ini, merupakan momentum yang sangat penting bagi pemerintah kabupaten untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang pembangunan yang telah dilaksanakan maupun yang sedang dan akan dilaksanakan.
Disebutkan pembangunan yang akan dilaksanakan yakni tiga pilar penting yang diusung pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan di daerah itu. Dari ketiga pilar tersebut salah satunya bidang pertanian disamping kesehatan dan pendidikan.
Dijelaskan, dari hasil evaluasi terhadap pembangunan pertanian rakyat yang dilakukan sejak tahun 2009 terdapat beberapa hal yang memengaruhi tingkat kesejahteraan petani yaitu keterbatasan pengetahuan dan kemampuan petani dalam pememfaatan bibit unggul, keterbatasan modal seta kondisi pasar yang tidak stabil.
"Maka untuk mendorong percepatan pembangunan dan mengatasi pemasalahan yang dihadapi petani tersebut, sejak tahun 2010 Pemkab Dairi berupaya meningkatkan pembinaan dan memfasilitasi petani seperti pemberian bibit atau benih unggul. Kemudian, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani melalui pendampingan penyuluh pertanian lapangan (PPL), pelatihan pembuatan pupuk organik serta penguatan kelembagaan petani dengan revitalisasi kelompok tani," katanya.
Gurning mengatakan, memberikan penguatan permodalan kepada petani, yakni mendorong lembaga perbankan di kabupaten itu untuk memberikan kredit lunak tanpa agunan kepada petani melalui jalur kerjasama.
Di samping itu, kata Julius Gurning, untuk harga komoditas pertanian masyarakat khususnya jagung, pemerintah telah melakukan penetapan harga beli komoditas pertanian daerah dengan menerbitkan peratuan bupati (Perbup) No 4 tahun 2012 tentang harga dasar pembelian komoditas jagung.
Melalui program dan kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tersebut, katanya, terlihat adannya peningkatan produktivitas pertanian dari beberapa komoditas strategis. Dengan meningkatnya produksi tersebut, diharapkan akan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan petani. Seperti halnya peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, khususnya padi dan jagung dapat meningkatkan cadangan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Dairi.
Di mana, kata Julius, khususnya komoditas jagung, data menunjukkan bahwa produksi jagung petani setiap tahun meningkat. "Seperti misalnya pada tahun 2009 awal kepemimpinan Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro, produksi jagung petani hanya 146.628,20 ton per tahun. Namun melalui pembinaan dan penguatan modal tersebut, produksi jagung petani dapat ditingkakan menjadi 163.581 ton per tahun seperti pada data akhir tahun 2012 lalu," ungkapnya.
Disebutkan pembangunan yang akan dilaksanakan yakni tiga pilar penting yang diusung pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan di daerah itu. Dari ketiga pilar tersebut salah satunya bidang pertanian disamping kesehatan dan pendidikan.
Dijelaskan, dari hasil evaluasi terhadap pembangunan pertanian rakyat yang dilakukan sejak tahun 2009 terdapat beberapa hal yang memengaruhi tingkat kesejahteraan petani yaitu keterbatasan pengetahuan dan kemampuan petani dalam pememfaatan bibit unggul, keterbatasan modal seta kondisi pasar yang tidak stabil.
"Maka untuk mendorong percepatan pembangunan dan mengatasi pemasalahan yang dihadapi petani tersebut, sejak tahun 2010 Pemkab Dairi berupaya meningkatkan pembinaan dan memfasilitasi petani seperti pemberian bibit atau benih unggul. Kemudian, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani melalui pendampingan penyuluh pertanian lapangan (PPL), pelatihan pembuatan pupuk organik serta penguatan kelembagaan petani dengan revitalisasi kelompok tani," katanya.
Gurning mengatakan, memberikan penguatan permodalan kepada petani, yakni mendorong lembaga perbankan di kabupaten itu untuk memberikan kredit lunak tanpa agunan kepada petani melalui jalur kerjasama.
Di samping itu, kata Julius Gurning, untuk harga komoditas pertanian masyarakat khususnya jagung, pemerintah telah melakukan penetapan harga beli komoditas pertanian daerah dengan menerbitkan peratuan bupati (Perbup) No 4 tahun 2012 tentang harga dasar pembelian komoditas jagung.
Melalui program dan kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tersebut, katanya, terlihat adannya peningkatan produktivitas pertanian dari beberapa komoditas strategis. Dengan meningkatnya produksi tersebut, diharapkan akan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan petani. Seperti halnya peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, khususnya padi dan jagung dapat meningkatkan cadangan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Dairi.
Di mana, kata Julius, khususnya komoditas jagung, data menunjukkan bahwa produksi jagung petani setiap tahun meningkat. "Seperti misalnya pada tahun 2009 awal kepemimpinan Bupati Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro, produksi jagung petani hanya 146.628,20 ton per tahun. Namun melalui pembinaan dan penguatan modal tersebut, produksi jagung petani dapat ditingkakan menjadi 163.581 ton per tahun seperti pada data akhir tahun 2012 lalu," ungkapnya.
Sumber: Medan bisnis
SHARE BERITA: