foto: riauterkini.com |
Pekanbaru - Peringatan Hari Antikorupsi sedunia di Pekanbaru ditandai dengan aksi unjuk rasa berbagai elemen kampus dan masyarakat, termasuk pembakaran patung Gubenur Riau, M. Rusli Zainal.
Hampir seratusan orang aktivis yang berasal dari BEM perguruan tinggi se-Riau, GEMPUR, KAMMI Riau, dan sejumlah aktivis lainnya yang tergabung dalam Aliansi Parlemen Jalanan Riau berunjuk rasa di pintu gerbang kantor Gubernur Riau dan Polda Riau, Jumat, 9 Desember 2011.
“Kami muak dengan ketidakmampuan aparat penegak hukum untuk memenjarakan para koruptor di Riau. Makanya kita minta Gubenur Riau selaku pemimpin pemerintahan Riau tertinggi untuk mundur saja dari jabatannya karena rakyat makin sengsara,“ ujar salah seorang orator pengunjuk rasa, Harmianto, di sela-sela aksi peringatan Hari Antikorupsi sedunia di Pekanbaru itu.
Dalam acara yang sempat diikuti puluhan masyarakat secara spontan oleh pengguna jalan di seputaran Jalan Sudirman Pekanbaru itu, selain berorasi, massa pengunjuk rasa juga mengusung sebuah patung kertas besar dan tinggi yang pada bagian kepalanya dipasang foto Gubernur Riau M. Rusli Zainal. Patung itu kemudian diarak dengan yel-yel dan teriakan berisi perlawanan atas koruptor di Riau.
Sejumlah pemimpin aksi lalu menyampaikan empat butir pernyataan sikap, yakni Gubernur Rusli Zainal harus turun dari jabatannya karena merupakan pemimpin yang gagal mensejahterakan rakyat Riau. Berikutnya, mendesak Polda Riau, Kejaksaan Tinggi Riau, Pengadilan Negeri, dan aparat hukum lainnya untuk berkomitmen menyelesaikan kasus-kasus korupsi di Riau.
Pernyataan ketiga, Aliansi Parlemen Jalanan Riau minta agar KPK dapat segera menuntaskan kasus korupsi Bank Century, BLBI, dan kasus-kasus korupsi lainnya. Desakan keempat, aktivis meminta aparat pemerintah dan masyarakat lebih proaktif mewujudkan Indonesia bebas korupsi.
“Antikorupsi hanya slogan saja. Koruptor terus merajalela. Rakyat menjadi sengsara,” ujar Ardinal, salah seorang koordinator aliansi. “Pembakaran patung ini adalah ungkapan akumulasi kekecewaan masyarakat Riau atas koruptor yang sudah mewabah,” katanya.
Para pegunjuk rasa juga melakukan aksi serupa di depan kantor Polda Riau. Namun para pendemo tidak mendapat respons dari jajaran Pemprov Riau, maupun Polda Riau.(tempo/riauterkini)
SHARE BERITA: