Ketua KPU Dairi Veryanto Sitohang (membelaekangi lensa) dihadang massa saat hendak keluar kantor. kamis(18/7) |
Sidikalang, Sekira seratusan pendukung dan simpatisan pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Dairi Parlemen Sinaga/Renfil Capah datangi kantor KPU di Jalan Palapa Sidikalang, Kamis (18/7). Massa menuduh KPU Dairi tidak transparan dalam persoalan banyaknya dukungan ganda oleh partai politik dalam pencalonan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Dairi.
Massa bergerak ke kantor KPU sekitar pukul 10.00 WIB usai dilakukannya verifikasi faktual oleh KPU ke sekretariat tim pemenangan Parlemen/Renfil di Jalan Nusantara Sidikalang. Verifikasi faktual dilakukan komisioner Surung Simanjuntak bersama staf KPU terkait adanya 5 partai (sebelumnya KPU melalui surat nomor 630/KPU-Kab-002.434790/VII/2013 menyebutkan hanya 4 partai) yang memberikan dukungan ganda kepada dua pasangan berbeda (Parlemen/Renfil dan Luhut Matondang/Maradu Lingga), yakni PPRN, Partai Buruh, Partai Damai Sejahtera, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Republika Nusantara.
Massa meminta pihak KPU memperlihatkan surat keputusan DPP tentang susunan pengurus tingkat Kabupaten Dairi bagi partai yang juga mencalonkan Luhutma. Sebab menurut massa, kepengurusan yang sah adalah kepengurusan yang mencalonkan Parlemen/Renfil.
KPU mengatakan permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi, karena masalah dokumen tersebut bersifat rahasia. KPU akan membukanya kepada publik pada saatnya nanti.
Massa kecewa dan menganggap KPU tidak transparan dan menyembunyikan sesuatu. Mereka kemudian berteriak-teriak di kantor KPU. Ketua KPU Veryanto Sitohang yang hendak keluar kantor usai pertemuan KPU dengan pimpinan massa, dihadang massa di pintu utama kantor KPU. Massa memaksa KPU untuk memberikan penjelasan yang memadai.
“Apalagi yang harus saya jelaskan?!” kata Ketua KPU seraya kemudian mencoba memaksa melewati rapatnya kerumunan massa, namun ia gagal. “Pengamanan, mana pengamanan ini?” ujarnya lagi. Karena tidak ada bantuan seperti diharapkannya, beberapa saat kemudian Veryanto balik kanan dan langsung kembali ke ruangannya diiringi teriakan dan sorakan massa. Personil Polres baik berpakaian seragam Polri maupun pakain preman tampak berjaga-jaga, terlihat pula beberapa perwira Polres.
Menurut informasi, seyogianya Veryanto juga akan melakukan verifikasi faktual ke posko salah satu pasangan bakal calon.
Hingga pukul 16.00 WIB, massa masih bertahan, sementara Veryanto juga masih bertahan di ruangannya.
Komisioner KPU Dairi Surung Simanjuntak dan Asal Padang kepada pers mengatakan seharusnya KPU diberi waktu untuk bekerja sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan. Soal tuntutan massa, menurut Surung memang benar ada dualisme dukungan oleh beberapa partai, karena itu jugalah pihaknya melakukan verifikasi faktual dari bawah ke atas yakni dari kepengurusan tingkat kabupaten, lalu ke tingkat provinsi dan akhirnya ke tingkat pusat.
“Beri kami waktu untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi, nanti akan dibuka semuanya,” kata Surung. Ia menambahkan, KPU tetap bekerja sesuai aturan dan tetap independen.
Menjawab pertanyaan wartawan, ia mengatakan verifikasi faktual dilakukan dari tingkat kabupaten, provinsi lalu ke tingkat pusat (tidak langsung ke pengurus pusat partai) karena KPU memerlukan informasi walau sekecil apapun.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Dairi Benpa Hisar Nababan berpendapat KPU terindikasi telah melakukan kesalahan karena mengakomodir pengurus partai yang sebenarnya tidak berhak mengajukan calon. “KPU seharusnya hanya menerima partai pengusung yang kepengurusannya jelas, yang dibuktikan dengan SK dari DPP partai itu,” kata Benpa. (B4)
Sumber: Sib
SHARE BERITA: