JAKARTA: Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Oesman Sapta meminta pengurus HKTI untuk tidak menjadikan organisasi tersebut sebagai tempat berpolitik
kendati anggotanya duduk di dalamnya dari berbagai unsur partai.
"HKTI bukanlah wadah pangung untuk berpolitik, walau pengurusnya terdiri dari beberapa orang partai politik," ujar Oesman malam ini usai menutup Rapat Pleno HKTI di Jakarta.
Menurutnya, pengurus HKTI yang sebelumnya tidak konsentrasi membangun petani, tetapi lebih mementingkan partainya. "Saya juga mengingatkan agar pengurus tidak usah memberi komentar apapun dan unjuk kebolehan di media," ungkapnya dalam rapat pleno pertama Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI tersebut.
Dia menuturkan yang sebaiknya berpromosi ke media untuk didengar keluhanya adalah para petani. Sebab, semakin banyak suara para petani yang muncul, itu menunjukan adanya kehidupan dalam HKTI untuk menindaklanjuti masalah-masalah petani.
Menurutnya, kebijakan dan program revitalisasi pertanian belum berhasil diimplementasikan di daerah seperti, penyaluran pupuk kepada para petani. "Walau pemerintah telah menyediakan berbagai subsidi bibit, pupuk, obat-obatan, kredit, tapi diperkirakan banyak menguap dan tidak tepat pada sasaran," ujarnya.
Dia mengatakan selama ini banyak kendala dalam koperasi dan petani. Banyak penyaluran yang tidak disampaikan. "Kita tidak perlu demo macam-macam. Yang perlu diperhatikan adalah dari rapat ini bisa menghasilkan sesuatu yang besar," ujarnya.
Rapat tersebut juga memutuskan untuk mengangkat George Toisutta, mantan Kepala Staf Angkatan Darat, sebagai Wakil Ketua Umum DPN HKTI. (bi/arh)
SHARE BERITA: