BATAM--MICOM: Sekitar 30 ribu buruh di Batam menggelar aksi mogok dan unjuk rasa menuntut implementasi Upah Minimun Kota (UMK) Batam 2012 Rp1,3 juta,
sama dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Sedangkan pengusaha meminta Rp1,2 juta.
Besaran UMK saat ini adalah Rp1,1 juta dinilai tidak lagi layak untuk kehidupan seorang buruh di Kota Batam.
Besaran UMK saat ini adalah Rp1,1 juta dinilai tidak lagi layak untuk kehidupan seorang buruh di Kota Batam.
Pantauan Media Indonesia, Rabu (23/11) pagi, di sejumlah kawasan di Batam aksi puluhan ribu buruh tersebut melumpuhkan sejumlah aktivitas masyarakat. Karena buruh sejak pukul 7.00 WIB sudah mulai berkumpul.
Puluhan ribu buruh tersebut merupakan gabungan aliansi sejumlah elemen SPSI, SBSI, SPSI Metal Indonesia yang ada di Batam. Mereka berasal dari kawasan-kawasan industri di Batam seperti dari kawasan industri galangan kapal Tanjunguncang, Batamindo Industrial Park, Kara Industrial Park, Kawasan Industri Batuampar, Kawasan Industri Citra Industrial Park.
Tidak sedikit anak-anak yang akan berangkat ke sekolah tidak bisa melanjutkan perjalanan, karena takut mereka pulang dengan
berjalan kaki. Mereka dimintai oleh supir angkutan umum untuk turun dari mobil, karena supir angkutan umum takut terkena amukan buruh.
Di kawasan Basecamp Batam Center, buruh sempat meminta pengendara untuk tidak jalan di kawasan tersebut, karena akan dilalui oleh ribuan buruh.
Sejumlah anggota Polantas Poltabes Batam-Rempang-Galang (Barelang) yang ada di tempat itu tidak mampu menghalangi tindakan para buruh itu. Mereka hanya melihat buruh yang mengatur lalu lintas.
Dari arah kawasan industri galangan kapal Tanjung Uncang diperkirakan ada sekitar 15 ribu buruh telah memblokade Simpang Base Camp untuk digunakan titik kumpul sebelum mereka bergerak menuju kawasan Batam Centre.
Para pekerja galangan kapal Tanjung Uncang berkumpul bersama setelah dicegat oleh SPSI dan SPMI untuk melakukan unjuk rasa. Setiap kendaraan diblokade oleh massa untuk kembali dan bergabung untuk melakukan tuntutan bersama di Pemkot dan DPRD Batam yang akan dilaksanakan pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB.
Para demonstran juga terlihat beringas dengan meneriakan "Hidup buruh, naikan UMK sama dengan KHL, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan sebaiknya mundur, karena tidak becus."
Aksi tersebut kemudian mengikuti arahan Ketua K-SPSI Kota Batam Syaiful Badri yang sebelumnya meminta buruh menuju ke kantor Wali Kota Batam di kawasan Engku Putri, Batam Center, Batam. Di sana buruh menggelar orasi. (HK/OL-3/media Indonesia)
SHARE BERITA: