Jakarta - Munculnya Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjadi salah satu alasan Sri Sultan Hamengku Buwono X mundur dari ormas Nasdem pimpinan Surya Paloh. Dalam surat pengunduran dirinya, Sri Sultan mengaku bingung membedakan antara ormas Nasdem dengan Partai Nasdem.
Surat pengunduran diri Sri Sultan dari Nasdem itu diterima sekretariat Pengurus Pusat dan Badan Nasional Nasdem pada Rabu (6/7/2011). Surat yang terdiri dari satu lembar itu ditujukan kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan ditandatangani oleh Sultan.
Wasekjen Nasdem Ahmad Rofiq mengaku sudah membaca surat pengunduran diri Sri Sultan. "Dalam surat disampaikan alasan pengunduran diri Sri Sultan, yaitu karena bingung membedakan antara ormas Nasdem dengan Partai Nasdem," kata mantan aktivis Muhammadiyah yang juga menjadi sekjen Partai Nasdem itu saat dihubungi detikcom, Kamis (7/7/2011).
Rofiq menduga pengunduran diri Sri Sultan cukup mendadak. Sebab, kata dia, beberapa hari lalu Sri Sultan masih ikut meresmikan kantor Nasdem sebuah kabupaten di Kalimantan Tengah bersama Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ferry Mursyidan Baldan. "Tiga hari lalu beliau masih ikut meresmikan kantor Nasdem di Kalimantan Tengah. Jadi, saya menduga ini mendadak," kata dia.
Ditanya apakah surat pengunduran diri Sultan sudah diketahui oleh Surya Paloh, Rofiq memastikan bahwa sang ketua umum sudah membacanya. Namun, Rofiq tidak mengetahui secara pasti komentar Surya Paloh. "Yang saya tahu, ketua umum tidak berkomentar apa-apa," kata dia.
Di Nasdem, Sri Sultan menjabat ketua dewan pertimbangan nasional Nasdem. Selain Sri Sultan, Wasekjen Nasdem Samuel Niti Saputra juga telah mundur sejak 10 Juni 2011 gara-gara hal yang sama, yaitu munculnya Partai Nasdem. Reff: detik.com
Wasekjen Nasdem Ahmad Rofiq mengaku sudah membaca surat pengunduran diri Sri Sultan. "Dalam surat disampaikan alasan pengunduran diri Sri Sultan, yaitu karena bingung membedakan antara ormas Nasdem dengan Partai Nasdem," kata mantan aktivis Muhammadiyah yang juga menjadi sekjen Partai Nasdem itu saat dihubungi detikcom, Kamis (7/7/2011).
Rofiq menduga pengunduran diri Sri Sultan cukup mendadak. Sebab, kata dia, beberapa hari lalu Sri Sultan masih ikut meresmikan kantor Nasdem sebuah kabupaten di Kalimantan Tengah bersama Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ferry Mursyidan Baldan. "Tiga hari lalu beliau masih ikut meresmikan kantor Nasdem di Kalimantan Tengah. Jadi, saya menduga ini mendadak," kata dia.
Ditanya apakah surat pengunduran diri Sultan sudah diketahui oleh Surya Paloh, Rofiq memastikan bahwa sang ketua umum sudah membacanya. Namun, Rofiq tidak mengetahui secara pasti komentar Surya Paloh. "Yang saya tahu, ketua umum tidak berkomentar apa-apa," kata dia.
Di Nasdem, Sri Sultan menjabat ketua dewan pertimbangan nasional Nasdem. Selain Sri Sultan, Wasekjen Nasdem Samuel Niti Saputra juga telah mundur sejak 10 Juni 2011 gara-gara hal yang sama, yaitu munculnya Partai Nasdem. Reff: detik.com
SHARE BERITA: