Berita Terkini

DPR Sudah Beruban Tapi Belum Dewasa


Suasana ruang sidang saat penyampaian Pidato Kenegaraan
Presiden RI dalam rangka HUT Ke-67 Proklamasi  Kemerdekaan RI,
 di depan sidang bersama Dewan  Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) RI, di Gedung DPR/MPR-RI, Jakarta,
 Kamis (16/8/2012).  Malam harinya Presiden juga akan menyampaikan
 Pidato  Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (RAPBN)
 Tahun 2013 dan Nota Keuangan. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Lembaga DPR RI merayakan hari jadinya ke-67 yang jatuh pada 29 Agustus 2012, hari ini.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) DPR tersebut, Ketua Marzuki Alie, berpidato tentang hasil kinerja lembaga yang dipimpinnya itu dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara DPR, Jakarta, pada Rabu (29/8/2012).

Sejumlah acara, mulai potong tumpeng hingga pagelaran wayang golek, mewarnai perayaan ulang tahun parlemen Indonesia kali ini.

LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), memandang DPR memasuki usia 67 tahun dapat diartikan lembaga tersebut sudah "beruban" putih. Hal tersebut menandakan bahwa lembaga kumpulan para Wakil Rakyat itu sudah seharusnya semakin matang alias dewasa dalam membela kepentingaan masyarakat dan menggunakan secara maksimal fungsi legislasi, budgeting (penganggaran), dan pengawasan terhadap eksekutif.

Tapi sayang, rakyat yang menaruh harapan dan aspirasinya justru selama ini dibalas dan dipertontonkan sifat dan perilaku ketidakmatangan dari diri para anggota Wakil Rakyat itu.

"Malahan mereka memperlihatkan sifat-sifat bukan kedewasaan dalam berpolitik, seperti kegaduhan-kegaduhan politik atau kepura-puraan anggota DPR dalam bersikap pengambilan keputusan sebuah pembuatan Undang-undang, semisal saat pembuatan Undang-undang APBN-P 2012 soal kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak)," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, Rabu (29/8/2012).

Selain itu, lanjut Uchok, sikap mereka juga selalu "egois" alias mementingkan diri hingga "getol" mendorong kepentingan parpol sendiri. Hal ini bisa dilihat dari proses budgeting atau penganggaran yang selama ini mereka lakukan. Banyak hasil penganggaran DPR, bukan untuk kepentingaan rakyatnya.

"Tapi, anggota lebih mengutamakan untuk kepentingaan pribadi atau kelembagaan. Lihat saja, secara kelembagaan, mereka lebih suka membangun gedung DPR yang mewah daripada untuk menuntaskan kemiskinan konstituen," ujarnya.

Hal yang membuat miris rakyat yang telah menaruh harapan dan aspirasinya, yakni masih banyak anggota DPR yang melakukan korupsi sampai tertangkap penegak hukum. Belum lagi adanya kasus video porno yang disebut-sebut melibatkan anggota DPR.

"Dengan demikian, nilai mereka di mata publik tidak positif, karena anggota dewan bukan memperlihatkan kinerja. Anggota DPR yang jadi Tersangka kasus korupsi, diduga terlibat video porno, anggota DPR malas rapat, kunjungan kerja alias 'plesiran' ke luar negeri itu membuat DPR pakai uang negara, justru membuat semakin merosot citranya di mata pubik saat mereka ultah yang ke-67 ini," tutur Uchok.

Menurut Uchok, kali ini FITRA tak bosan-bosan mengkritik parlemen untuk memperbaiki citra buruk DPR itu. FITRA meminta anggota dewan agar kembali memperjuangkan kepentingaan rakyat, bukan pribadi apalaghi partainya. Sebab, partai hanya sebagai alat untuk mencapai memperjuangkan kepentingaan rakyat.

"Moga-moga, untuk tahun-tahun mendatang, lembaga ini bisa diperbaiki dan citranya semakin baik. Kalau tidak, kelembagaan DPR ini bisa bubar dan diganti dengan DPD. Semoga itu tidak terjadi dan tidak diharapkan," tukasnya.
Sumber: http://www.tribunnews.com

SHARE BERITA:


Alamat: Jl. Tiga Lingga No. 34 Km 6, Dairi, Sumatera Utara Kontak : 6285360048678, 6288261852757 Email : maha_lipan@yahoo.co.id, maha.lipan@gmail.com.

Hak cipta @ 2009-2014 MAHALIPAN Dilindungi Undang-undang | Designed by Mahalipan | Support by Templateism.com | Power by Blogger

Theme images by Gaussian_Blur. Powered by Blogger.